Kamis, 15 September 2016

BERITA DAN MEMBACA NYARING

BERITA DAN CIRI-CIRI BERITA

I. Apa itu Berita?
Yang dimaksud dengan Berita adalah suatu laporan cepat mengenai peristiwa terbaru dan penting untuk disampaikan kepada masyarakat. Berita dapat disajikan dalam bentuk surat kabar, radio, siaran tv maupun media online.

Atau arti lain dari berita yaitu suatu informasi mengenai fakta atau sesuatu yang sedang terjadi. Biasanya disampaikan dalam bentuk media cetak, siara tv, radio, mulut ke mulut dan media online.

Berita dapat dikatakan juga sebagai laporan tentang suatu kejadian yang sedang terjadi atau keterangan terbaru dari suatu peristiwa. Berita merupakan fakta yang memang dianggap penting harus segera disampaikan kepada masyarakat. Tetapi tidak semua fakta dapat dijadikan berita oleh media, fakta-fakta yang ada akan dipilih sehingga fakta mana saja yang pantas untuk disampaikan kepada masyarakat.

Biasanya berita tidak hanya memberikan informasi mengenai peristiwa-peristiwa terbaru, tapi kadang-kadang berita juga digunakan untuk memberikan pengaruh kepada masyarakat yang mendengar atau membacanya. Terutama berita mengenai politik, sering sekali masyarakat dipengaruhi pembawa atau penulis berita supaya mengikuti arus politik tersebut.

II. Jenis-jenis berita.
Adapun beberapa jenis berita dalam jurnalistik menurut penyatiannya yang ada sekarang ini, diantaraya:

a. Straight News, Merupakan berita langsung, ditulis secara singkat, lugas dan apa adanya. Umumnya sebagain besar bagian halaman depan surat kabar berisi berita seperti ini. Jenis dari berita straight news dibagi menjadi 2 macam, yang diantaranya:

1. Hard news, Merupakan berita yang memiliki nilai lebih, berkualitas dan ter-update. Karena sangat penting maka harus segera disampaikan dan diketauhi oleh masyarakat. Biasanya berisi berita bersifat khusus atau dapat juga mengenai peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba.

2. Soft news, Merupakan berita pendukung, berita yang ringan dan nilai beritanya di bawah hard news.

b. Depth news, Merupakan berita yang mendalam, beritanya ini dikembangkan secara mendalam dan tujuannya untuk lebih mengangkat suatu permasalahan secara lebih mendalam.

c. Investigation news, Merupakan berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian ataupun penyelidikan yang dilakukan dari berbagai macam sumber. Investigation news hampir mirip depth news, bedanya pada depth news hanya melaporkan peristiwa yan terjadi secara mendalam saja.

d. Interpretative News, Merupakan berita yang dikembangkan dengan pendapat maupun penelitian yang dilakukan oleh penulisnya.

e. Opinion news, Merupakan berita tentang pendapat seseorang. Misalnya pendapat mahasiswa, pejabat, para ahli mengenai suatu kejadian atau peristiwa.

III. Bagian Berita.
Bagian-bagian berita secara umum diantaranya sebagai berikut ini:

a. Headline, Headline dapat disebut juga sebagai judul, umumnya dilengkapi juga dengan anak judul. Yang fungsinya untuk memudahkan para pembaca supaya dapat segera mengetahui peristiwa apa yang akan disampaikan dan menonjolkan berita tersebut dengan dukungan grafik supaya lebih menarik.

b. Deadline, Biasanya deadline terdiri dari nama media massa, tempat peristiwa dan juga tanggal terjadinya peristiwa. Tujuannya untuk menunjukan tempat peristiwa dan inisial dari media massa yang menyampaikan berita.

c. Lead, Merupakan unsur yang sangat penting dalam berita, karena dapat menentukan apakah isi dari berita tersebut akan dibaca atau tidak oleh masyarakat. Dapat dikatakan juga sebagai inti suatu berita, yang berfungsi untuk menggambarkan seluruh isi berita tapi secara ringkas. Biasanya disebut dengan teras berita dan ditulisnya pada paragraf pertama.

d. Body, Merupakan bagian tubuh berita, isinya peristiwa-peristiwa yang dilaporkan dengan bahasa yang singkat, jelas dan padat. Body dapat disebut juga sebagai bagian perkembangan berita.
IV. Sifat-sifat berita.
Berita memiliki beberapa sifat, yang diantaranya:

1. Baru atau actual,  peristiwa yang baru memiliki nilai lebih untuk dijadikan berita jika dibandingkan dengan peristiwa yang sudah lama terjadi.
2. Penting, Suatu berita akan dianggap penting jika peristiwa atau hal-hal tersebut berpengaruh pada kehidupan masyarakat. Jadi initinya suatu berita itu harus yang dianggap penting oleh masyarakat.
3. Akibat, Suatu peristiwa menjadi berita karena dapat berakibat atau memiliki dampak.
4. Jarak, Masyarakat atau pembaca akan lebih tertarik dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar mereka untuk dijadikan berita daripada peristiwa yang terjadi ditempat jauh.
5. Emosi, Sesuatu akan menjadi berita jika saat dikabarkan akan membuat emosi seperti marah,kecewa, sedih dll.
Sifat yang lain misalnya seperti pertentangan, ketegangan, kemajuan atau inovasi dalamsegala bidang, humor dan lain sebagainya.

V. Unsur-Unsur berita
Unsur-unsur dari berita yaitu 5W + 1H (What, Who, Why, When, Where dan How), maksudnya:
a. What (apa), Apa yang sedang terjadi?
b. Who (Siapa), Siapa yang terlibat di dalam peristiwa tersebut?
c. Why (Mengapa), Mengapa peristiwa atau hal tersebut dapat terjadi?
d. When (Kapan), Kapan peristiwa tersebut terjadi?
e. Where (Dimana), Dimana peristiwa tersebut terjadi?
f. How (Bagaimanakah), Bagaimana peristiwa tersebut dapat terjadi ?

VI. Syarat- Syarat Berita
Dalam membuat berita haruslah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut dibawah ini:
a. Berdasarkan fakta atau kenyataan, Berita atau informasi yang disampaikan harus berdasarkan fakta atau kejadian yang sebenarnya.
b. Aktual, Maksudnya berita yang disampaikan harus yang terkini atau terbaru, jarak maupun waktu kejadian harus berdekatan dengan waktu penyampaian berita tersebut.
c. Berimbang, Dalam menyampaikan berita kepada masyarakat haruslah seimbang, sehingga pendengar atau pembaca dapat mengerti dengan baik. Berita harus benar-benar asli dan tidak berat sebelah atau tidak boleh memihak pada satu pihak (misalnya seperti saat pemilu), sehingga nantinya tidak menimbulkan kesan yang negatif.
d. Lengkap, Berita harus disusun secara lengkap, supaya jelas saat disampaikan dan dapat dimengerti serta dapat memenuhi unsur-unsur dari berita.
e. Akurat, Berita haruslah akurat, dalam menyusun berita harus bertanya kepada pihak-pihak yang bersangkutan dengan berita yang akan disampaikan.
f. Sistematis, Dalam menyusun berita haruslah tersusun secara terurut maupun saat menyampaikan berita tersebut. Berita yang sangat penting sebaiknya diletakan di awal.
g. Menarik, Berita harus menarik supaya disukai oleh para pembaca ataupun pendengar. Tentunya berita tersebut harus bermanfaat dan penting untuk di sampaikan kepada masyarakat.
h. Mudah, Dalam menyusun berita kata-kata yang digunakan harus mudah dipahami atau dimengerti oleh para pembaca dan pendengar.

VII. Ciri-Ciri berita yang baik.
Beberapa ciri dari berita yang baik, diantaranya seperti:
a. Menarik perhatian, Berita harus dapat menarik perhatian, salah satu tujuannya supaya dapat menarik perhatian masyarakat sehingga masyarakat ingin segera mengetahui isi berita tersebut.

b. Terkini atau actual, Jadi berita harus berisi informasi atau peristiwa terbaru atau yang masih hangat di perbincangkan.

c. Dipercaya, Isi berita harus dapat dipercaya, itulah mengapa berita harus sesuai fakta jadi jangan mengada-ngada.

d. Jelas dan menggunakan kalimat yang sederhana, Isi Berita yang baik yaitu harus jelas jangan berbelit-belit dan kalimat yang digunakannya harus yang sderhana supaya mudah dimengerti.

Cukup sekian tulisan mengenai pengertian berita yang dapat kami sampaikan, semoga dapat bermanfaat dan mohon maaf jika memang ada kesalahan.

 “MEMBACA NYARING”

I.    Pengertian Membaca Nyaring
Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran dan perasaan seseorang pengarang.
Orang yang membaca nyaring pertama-tama haruslah mengerti makna serta perasaan yang terkandung dalam bahan bacaan. Dia juga harus mempelajari keterampilan-keterampilan penafsiran atas lambang-lambang tertulis sehingga penyusunan kata-kata serta penekanan sesuai dengan ujaran pembicara yang hidup. Membaca nyaring yang baik menuntut agar si pembaca memiliki kecepatan mata yang tinggi serta pandangan mata yang jauh, kerena dia haruslah melihat pada bahan bacaan untuk memelihara kontak mata dengan para pendengar.
Membaca nyaring adalah sebuah pendekatan yang dapat memuaskan serta memenuhi berbagai ragam tujuan serta mengembangkan sejumlah keterampilan serta minat. Oleh karena itu maka dalam mengajarkan keterampilan-keterampilan membaca nyaring, sang guru harus memahami proses komunikasi dua arah. Lingkaran komunikasi belumlah lengkap kalau pendengar belum memberi tanggapan secukupnya terhadap pikiran atau perasaan yang diekspresikan oleh si pembaca. Memang tanggapan tersebut mungkin hanya dalam hati, tetapi bersifat apresiatif, mempunyai nilai apresiasi yang tinggi.

II.     Keterampilan-keterampilan yang dituntut dalam Membaca Nyaring
Dalam pembicaraan terdahulu telah dikemukakan membaca nyaring merupakan suatu aktivitas yang menuntut aneka ragam keterampilan. Di bawah ini dikemukakan sejumlah keterampilan yang dapat dituntut dalam membaca nyaring pada setiap kelas sekolah dasar, keterampilan-keterampilan tersebut telah dilatih sejak awal maka apabila para pelajar meningkat atau melanjutkan pelajaran ke sekolah lanjutan, mereka telah mempunyai modal yang sangat penting. Keterampilan-keterampilan pokok telah ditanam di sekolah dasar, pemupukan serta pengembangan dilakukan di sekolah lanjutan (pertama dan atas).
Daftar keterampilan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dalam membaca nyaring, yaitu:
1.         Kelas I
a)    Mempergunakan ucapan yang tepat.
b)   Mempergunakan frase yang tepat (bukan kata demi kata).
c)    Mempergunakan intonasi suara yang wajar agar makna mudah terpahami.
d)   Memiliki perawakan dan sikap yang baik serta merawat buku dengan baik.
e)    Menguasai tanda-tanda baca sederhana, seperti: Titik ( . ),  Koma ( , ),  Tanda tanya ( ? ) dan Tanda seru ( ! )
2.         Kelas II
a)    Membaca dengan terang dan jelas.
b)   Membaca dengan penuh perasaan, ekspresi.
c)    Membaca tanpa tertegun-tegun, tanpa terbata-bata.
3.         Kelas III
a)    Membaca dengan penuh perasaan, ekspresi.
b)   Mengerti serta memahami bahan bacaan.
4.         Kelas IV
a)    Memahami bahan bacaan pada tingkat dasar.
b)   Kecepatan mata & suara: 3 patah kata dalam satu detik.
5.         Kelas V
a)    Membaca dengan pemahaman dan perasaan.
b)   Aneka kecepatan membaca nyaring tergantung pada bahan bacaan.
c)    Dapat membaca tanpa terus menerus melihat pada bahan bacaan.
6.         Kelas VI
a)    Membaca nyaring dengan penuh perasaan atau ekspresi.
b)   Membaca dengan penuh kepercayaan (pada diri sendiri) dan mempergunakan frase atau susunan kata yang tepat..

III.    Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring
Seorang pembaca nyaring yang baik biasanya berhasrat sekali menyampaikan sesuatu yang penting kepada para pendengarnya. Sesuatu yang penting tersebut dapat berupa informasi yang baru, sesuatu pengalaman yang berharga, uraian jelas, karakter yang manarik hati, sekelumit humor yang segar, atau sebait puisi.
Agar dapat membaca nyaring dengan baik, maka sang pembaca haruslah menguasai keterampilan-keterampilan persepsi (penglihatan dan daya tangkap) sehingga dia mengenal/memahami kata-kata dengan cepat dan tepat. Yang sama pentingnya dengan hal itu ialah kemampuan mengelompokkan kata-kata ke dalam kesatuan-kesatuan pikiran serta membacanya dengan baik dan lancar. Untuk membantu para pendengar menangkap serta memahami maksud sang pengarang, maka sang pembaca biasanya mempergunakan berbagai cara, antara lain :
1.    Dia menyoroti ide-ide baru dengan mempergunakan penekanan yang jelas.
2.    Dia menjelaskan perubahan dari satu ide ke ide lainnya.
3.    Dia menerangkan kesatuan-kesatuan pikiran di dalam satu kalimat dengan penyususnan kata-kata yang tepat dan baik.
4.    Menhubungkan ide-ide yang bertautan dengan jalan menjaga suaranya agar tinggi sampai akhir dan tujuan tercapai.
5.    Menjelaskan klimaks-klimaks dengan gaya dan daya ekspresi yang baik dan tepat.
Keterampilan-keterampilan membaca nyaring akan berkembang secara wajar, secara alamiah dalam membaca drama. Membaca drama menambahi sejumlah nilai pada membaca, antara lain:
1.    Memperoleh kesenangan dalam dramatisasi yang terlihat pada pemupukan keyakinan anak-anak sehari-hari.
2.    Memperkaya daya khayal, imajinasi dalam membaca fiksi.
3.    Menanamkan disiplin yang tidak terdapat pada jenis-jenis membaca lainnya.
4.    Mempertinggi pemahaman, pengembangan kosa kata, membaca frase/paragraf, ekspresi/perasaan, serta keterampilan-keterampilan berbicara secara umum.
Anak-anak dari semua tahap membaca dapat diikutsertakan dalam suatu permainan drama. Kualitas-kualitas pribadi yang belum ditemui kerapkali dapat ditemui atau diketahui dalam membaca drama. Apabila seseorang anak masih merupakan “someone else”, masih asing bagi kita, tetapi pada saat membaca sesuatu drama maka aspek-aspek yang baru dan yang sangat menyenangkan dari pribadinya akan terlihat jelas. Drama baik sekali untuk mengurangi rasa malu-malu pada anak-anak serta untuk menemukan sifat-sifat atau kualitas-kualitas yang simpatik sekalipun dalam hal-hal yang agresif.
Membaca drama menuntut disiplin-disiplin yang tidak terdapat pada aktivitas membaca lainnya. Kesiap-siagaan terhadap pencatatan waktu berbicara, menghadapi isyarat-isyarat, menempatkan sesuatu pada tempat yang wajar sesuai dengan teks, membaca kata-kata serta frase-frase dengan tepat, mengekspresikan sesuatu dengan baik, semua faktor tersebut serta faktor-faktor lainnya akan diketahui oleh sang anak sebagai hal-hal yang penting dalam keberhasilan pagelaran sesuatu drama. Peningkatan atau pemantapan ekspresi melalui penekanan, jeda, serta interpretasi suasana hati dan perasaan merupakan hasil atau pencerminan dari membaca drama.


HIKAYAT SANG BIMA

HIKAYAT  TURUNAN SANG BIMA
Dikutip: Buku Kerajaan Bima dalam Sastra dan Sejarah (Hal.117-118)
Karya Hendri C. L & ST. Maryam Muhammad Salahuddin
Oleh SYAHRI RAMADHAN, S. Pd


Jan Manjan namanya beranak tiga orang laki-laki, seseorang bernama Sang Yang Wisasa, Sang Yang Wawunang dan Sang Yang Tunggal.
Maka Sang yang Wisasa beranakan Dewi Ganti Nadzraja namanya dan Sang Yang Tunggal itu beranakan Maharaja Dewanta namanya. Maka Maharaja Dewanta memperistrikan Dewi Ganti Nadzraja, maka diperanakan empat orang laki-laki, yaitu Sang Bima, Sang Arjuna, Sang Dewa dan Sang Kula. Sang Bima memperistrikan naga pada Nisa Tonda, maka beranak seorang anak perempuan, ialah bernama putri Tasik Indra Naga, maka diperistrikan lagi oleh ayahnya Sang Bima maka beranakan dua orang laki-laki bernama Indra Komala Dan Indra Zamrut. Maka Indra Zamrut memperistrikan peri Dewi Tain, maka beranak seorang peri lagi, maka diperistrikan lago oleh ayahnya Indra Zamrut, maka beranakan tiga orang , dua laki-laki dan satu perempuan, dan seorang laki-laki dibuang ke Giliraja dan yang seseorang memperistrikan saudaranya ialah yang naik kerajaan Negeri Bima digelarkan Batara Bima oleh ayahnya Maharaja Indra Zamrut. Maka Batara Bima beranak lima orang, seorang menjadi raja di Dompu dan seorang menjadi Raja di Bolo, seorang duduk di Negeri Waki memegang Parafu Kini dan Parafu Kelipi, seorang naik kerajaan di tanah Bima, tempat duduknya dalam Bata Perpinti, ialah memperistrikan saudaranya, maka beranakan empat orang, dua laki-laki dua perempuan sama diperistrikan saudaranya seorang yang tua daripada ketiganya itu menjadi wajirnya, tempat duduk pada Asi Kelindi, seseorang naik kerajaan dalam tanah Bima, ialah yang pergi ke Maja Pait, tempat duduk dalam Bata Ncandi. Maka ia pun beranak empat orang, seorang laki-laki bernama Nggampo Jawa, ia naik kerajaan dalam Tanah Bima, ia membagikan segala tanah negeri akan bahagian jeneli tureli dalam Negeri Bima dan diperistrikan lagi saudaranya, ia pun duduk pada Bata Baharu yang dibuat orang Jawa tukang bernama Ajar Panuli, tetapi tiada ia beranak. Kemudia janda Nggampo Jawa diteristrikan oleh dewa yang nyata di Sehuru maka beranak seorang laki-laki. Maka diberbinikan seorang saudara oleh ibunya oleh anak dewa di Sehuru dan yang seorang lagi diperistrikan oleh Mambora Ese Taja. Maka anak dewa di Sehuru memperistrikan mak mudanya beranak dua orang, seorang laki-laki seorang perempuan. maka dipersuamikan saudaranya itu, maka beranak tiga puluh orang, dua puluh orang laki-laki sepuluh orang perempuan. Maka dalam dua puluh laki-laki itu adalah seorang namanya Nggampo Donggo naik kerajaan dalam Negeri Bima, ialah memperanakan Mawa’a Ndapa. Maka Mawa’a Ndapa beranakan Sarise dan Samara dan Sawo dan Manuru Sarise dengan segala saudaranya. Maka Sawo beranakan Abdul Kahir yang empunya Taba Wadu yang menerima Agama Islam dalam Negeri Bima serta segala saudaranya, pertama Bumi Luma Ka’e Madondo Banggi Likud an yang empunya yang di pintu Masjid, ayahnya tureli Nggampo Abdurrahim dan yang empunya kubur di Raba Dompu dan yang perempuan bunda Mangko dan Bunda mantau Lewi Sape dan  La Kula dan Waru La Hiba Anangguru Pabise, Demikian adanya.

Kamis, 18 Oktober 2012

LAPORAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMPN 6 DOMPU


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Di era modernisasi sekarang ini pendidikan merupakan prioritas utama yang menjadi perhatian pemerintah. Dari anggaran APBN 20% diperuntukkan untuk dunia pendidikan, ini terbukti bahwa pemerintah sangat serius dalam meningkatkan dan memajukan dunia pendidikan.
Sesuai dengan salah satu aspek dalam pendidikan nasional, sebagai pendidik bukanlah sebuah pekerjaan yang ringan, oleh karena itu tugas guru tidak hanya memberikan bekal anak didik dengan ilmu pengetahuan semata, tetapi membentuk pribadi anak didiknya agar menjadi manusia yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama.
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan intrakurikuler yang dilaksanakan oleh Mahasiswa yang mencakup baik latihan mengajar maupun tugas-tugas kependidikan di luar mengajar secara terbimbing dan terpadu untuk memenuhi persyaratan pembentukan profesi pendidikan.
PPL pendidikan bagi Mahasiswa merupakan suatu keharusan karena nanti mereka dihadapkan menjadi seorang pendidik. Sebelum dilepaskan di dunia pendidikan, sebaiknya dibekali dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan harapan masyarakat.
PPL pendidikan bagi Mahasiswa calon guru dimaksud untuk membentuk pribadi calon pendidik yang memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan nilai dan sikap serta pola tingkah laku yang diperlukan bagi profesinya serta cakap/mampu dan tepat menggunakannya di dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah maupun di luar sekolah.
B.     Jenis Kegiatan
1.      Observasi
Observasi adalah suatu kegiatan pengamatan secara langsung untuk mengenal keadaan sekolah secara umum, guna mendapatkan informasi tentang sekolah tersebut, sekaligus sebagai proses adaptasi lingkungan sekolah tempat praktek.
a.       Tahap           : Tempat pelaksanaan PPL Kependidikan Mahasiswa STKIP Yapis Dompu Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia adalah di SMPN 6 Dompu
b.      Waktu          : Waktu pelaksanaan berlangsungnya dari tanggal 3 september sampai 31 oktober 2012
2.      Tahap Praktek Mengajar
a.       Mengadakan observasi
b.      Menyusun Program pengajaran mencakup:
Ø  Program semester
Ø  Analisis Materi Pelajaran
Ø  Satuan Pengajaran
Ø  Rancana Pelaksanaan Pelajaran
Ø  Silabus dan penilaian
Ø  Lembar Kerja Siswa (LKS)
c.       Melaksanakan kegiatan pengajaran (KBM)
d.      Melaksanakan evaluasi
C.    Tujuan PPL
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan PPL kependidikan adalah:
1.      Membentuk tenaga kependidikan professional
2.   Terbentuknya pribadi calon pendidik yang memilki perangkat pengetahuan, skill, nilai dan sikap pola tingkah laku yang diperlukan, mampu menggunakan dengan cepat dalam penyelenggaraan kependidikan baik di sekolah maupun di masyarakat.
D.    Manfaat PPL
1.      Bagi Mahasiswa
a)      Mengenal dunia sekolah tidak sebatas pada teorinya saja
b)      Dapat menguasai secara luas berbagai keterampilan mengajar secara terbatas melalui unit-unit microteaching yang berlangsung dengan situasi sebenarnya maupun dalam simulasi
c)      Lebih memahami potensi diri dalam mengajar atau setidaknya mengukur sampai dimana kemampuan dalam menghadapi siswa
d)     Dapat membentuk pribadi mahasiswa calon tenaga pendidikatau guru yang sudah biasa menganalisa apa yang harus dikerjakan oleh seorang guru, hak dan kewajibannya serta kegiatan pokok sebagai guru.
2.      Bagi LPTK
a)      Merealisasikan kurikulum pendidikan yang ada sesuai dengan tujuan pendidikan
b)      Membentuk kemampuan yang kompleks sehingga dapat memperlancar tujuan yang ingin dicapai dalam lembaga ini
3.      Bagi  Sekolah
a)      Membantu memantapkan kegiatan pembelajaran di sekolah
b)      Kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa PPL dapat membantu dalam pengembangan sekolah
c)      Dapat memperbaiki kegiatan proses pembelajaran bagi sekolah
d)     Ikut membantu atau meringankan tugas-tugas guru disekolah
e)      Terjadinya hubungan sosial yang baik dari luar sekolah utamanya bagi mahasiswa yang PPL.
4.      Bagi Lembaga Pendidikan Lainnya
a)      PPL dapat berguna dalam menetapkan sistem pendidikan sehingga tujuan pendidikan dapat dicapai atau terealisasi
b)      Membantu pelaksanaan pengajaran dan penambahan wawasan pendidikan
c)      Dapat meningkatkan mutu pendidikan secara tidak langsung dengan adanya  sistem pengajaran yang baik yang diperkenalkan oleh mahasiswa PPL
d)     Program-program yang ada dalam bidang pendidikan dapat terealisasi meskipun tidak secara keseluruhan.

BAB II
GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A.    Keadaan Sekolah
1.   Keadaan umum SMPN 6 Dompu
2.   Situasi pengelolaan sekolah
3.   Pelaksanaan tugas guru dan guru pamong
4.   Admininstasi kesiswaan
5.   Organisasi sekolah
6.   Keadaan guru dan siswa
7.   Kurikulum sekolah
8.   Pengelolaan program pengajaran (KBM)
9.   Gedung atau sarana prasarana
10.  Keuangan
11.  Hubungan kemasyarakatan (HUMAS)
Uraian pelaksanaan dari setiap kegiatan tercantum di atas sebagai berikut:
1.   Keadaan umum SMPN 6 Dompu
a.    Sejarah singkat SMP Negeri 6 Dompu
b.   Batas wilayah SMPN 6 Dompu
SMPN 6 Dompu terletak di jalan yang memiliki lokasi strategis.
Ø  Luas pekarangan      : 10. 000 m2
Ø  Luas bangunan         :  6. 296 m2
Ø  Kebun sekolah         : 3. 704 m2
SMPN 6 Dompu mempunyai batasan-batasan antara lain:
Ø  Sebelah timur berbatasan dengan sungai
Ø  Sebelah barat berbatasan dengan rumah  warga
Ø  Sebelah utara berbatasan dengan persawahan
Ø  Sebelah selatan berbatasan dengan Jalan lintas Lakey
Biar lebih jelas denah sekolah terlampir
2.   Kondisi Sekolah
Disamping karena letaknya yang cukup strategis , yaitu dekat dengan jalan raya, jauh dari pusat keramaian, sehingga sangat tepat sebagai tempat pelaksanaan pendidikan yang tidak kalah pentingnya adalah kondisi fisik pada sekolah itu sendiri yang cukup memadai yaitu sarana dan prasarana, agar lebih jelas lihat lampiran 1
3.   Situasi pengelolaan sekolah
1)      Situasi kelas
Karena letaknya cukup jauh dari keramaian, sehingga situasi sekolah sekolah cukup tenang sehingga mendukung proses pengajaran  (KBM) yang nyaman.
2)      Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelas adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh pihak yang bertanggung jawab atas kelas tersebut, yang bertujuan untuk mempertahankan kondisi optimal yang menunjang kegiatan belajar (KBM).
a)      Struktur Organisasi Kelas
Ø  Wali Kelas
Ø  Ketua Kelas
Ø  Wakil Ketua Kelas
Ø  Sekretaris
Ø  Bendahara
b)      Pembagian Tugas
Wakil ketua bertugas membantu pelaksanaan bimbingan karir dan membina kelas agar proses pengajaran dan proses pendidikan lainya berjalan secara efektif, sedangkan pengurus kelas bertanggung jawab atas proses pengajaran di kelas, seperti:
Ø  Kebersihan
Ø  Keindahan
Ø  Kesopanan
Ø  Keterampilan
Daftar hadir, daftar komisaris, denah tempat duduk dan daftar pengurus kelas sudah terdapat di dinding kelas sehingga memudahkan dalam pengorganisasian.
4.   Pelaksanaan Tugas Guru dan Guru Pamong
Ø  Tugas guru/pendidik pada umumya
1)      Guru diwajibkan mendidik anak didiknya dan sekaligus sebagai teladan anak didiknya.
2)      Guru berkewajiban mengembangkan ilmu pengetahuan dan kecakapan anak didik.
3)      Guru selain mendidik, perlu kiranya memperhatikan kebutuhan  siswa dalam meningkatkan kesejahteraan, sehingga siswa mengikuti  proses belajar dengan baik.
4)      Guru diharapkan bersifat terbuka dan demokratis
5)      Guru harus memiliki loyalitas, menjalin hubungan yang harmonis sehingga terbina hubungan kekeluargaan.
6)      Guru hendaknya selalu mengikuti kode etik
7)      Guru hendaknya memiliki disiplin
8)      Guru memiliki kemampuan yang professional sehingga tidak memiliki kesulitan
9)      Guru harus melakukan evaluasi berkala, teratur dan kontinu terhadap anak didik dan pada materi yang diajarkan.
Ø  Mengevaluasi kegiatan guru praktek dalam kelas pada saat proses pengajaran, memberikan saran terhadap persoalan yang dihadapi sesuai dengan jadwal kegiatan.
Ø  Memberikan penilaian terhadap hasil seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh Mahasiswa PPL
Ø  Memberikan laporan kepada pihak sekolah dan lembaga STKIP Yapis Dompu terhadap seluruh kegiatan.
5.   Aministrasi Kesiswaan
Adapun hal menyangkut kesiswaan meliputi:
Ø  Pencatatan siswa yang hadir dan tidak hadir (Absensi)
Hal ini dilakukan oleh guru, baik sebelum pelajaran berlangsung maupun sesudah pelajaran berlangsung. Apabila ada siswa yang terlambat, maka siswa tersebut diijinkan masuk mengikuti pelajaran tetapi diwajibkan melapor kepada guru BK. Demikian juga apabila ada siswa yang mendadak sakit, maka terlebih dahulu melapor diri sebelum diijinkan pulang. Hal ini dilakukan secara kontinew setiap hari dan apabila ditemukan  siswa yang melakukan pelanggaran biasanya akan mendapatkan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan (daftar hadir siswa terlampir) lihat lampiran 2
Ø  Pengaturan siswa yang pindah sekolah
Bagi siswa yang pindah sekolah, baik yang masuk mapun yang keluar, biasanya harus melalui syarat-syarat yang meliputi:
1)      Mencari informasi sekaligus mencari lowongan pada sekolah tujuan
2)      Membawa surat pindah
3)      Membawa pas foto 3 x 4 cm sebanyak 3 lembar
4)      Membawa buku laporan pendidikan (Rapor)
5)      Bagi yang pindah keluar kota, harus menyelesaikan administrasi keuangan.
Ø  Program waktu belajar bebas, hal ini tidak diatur oleh kepala sekolah melainkan  diserahkan sepenuhnya kepada siswa itu sendiri, sehingga boleh memilih cara-cara sendiri yang disenangi untuk mengisi waktu luang.
Ø  Program kegiatan kurikuler dan ektrakurikuler. Hal ini sudah terprogram dengan baik.
Ø  Organisasi intra sekolah
Organisasi intra sekolah adalah organisasi yang erat kaitanya dengan organisasi lainya di dalam sekolah dan saling mendukung. Organisasi ini disebut dengan OSIS yang didalamnya mayoritas siswa dan guru sebagai pembimbing (struktur organisasi OSIS terlampir) lihat lampiran 3
Ø  Bimbingan dan penyuluhan dalam program
Kegiatan ini dilakukan oleh guru BP/BK yang bentuk kegiatanya antara lain meliputi:
1)      Penyuluhan program BP/BK
2)      Konsultasi program
3)      Penyediaan fasilitas
6.   Organisasi Sekolah
Ø  Kepala Sekolah
Sesuai dengan wawasan wilayah mandal, kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh terhadap penyelenggaraan seluruh proses pendidikan di sekolah. Secara terperinci, tugas kepala sekolah adalah sebagai berikut:
1)      Membuat rencana harian, mingguan, bulanan dn tahunan
2)      Membuat tercapainya situasi pengajaran dengan baik
3)      Membina dan membimbing setiap guru sesuai dengan bidang studi masing
4)      Membina dan membimbing administrasi keuangan dan perkantoran yang baik
5)      Sebagai pembina upacara
6)      Menyusun pembagian tugas guru
7)      Memberi komite, penyusunan personil, kenaikan tingkat bagi personil sesuai dengan aturan.
Ø  Tugas Wakil Kepala Sekolah
Secara umum tugas wakil kepala sekolah adalah:
1)      Mewakili kepala sekolah untuk tugas-tugasnya di dalam maupun di luar sekolah apabila kepala sekolah berhalangan
2)      Membantu kepala sekolah mewujudkan konsep ke dalam maupun ke luar
3)      Berkonsultasi dengan kepala sekolah terhadap hal-hal yang menghambat jalanya pendidikan yang bersifat preventif
Ø  Tugas Kepala Tata Usaha
1)      Menyusun program tata usaha
2)      Menyusun program kepegawaian
3)      Pembinaan dan pengembangan pegawai tata usaha
4)      Laporan kegiatan tata usaha
5)      Penyusunan perlengkapan siswa
Ø  Tugas dan Kewajibabn Wali Kelas
1)   Membantu kepala sekolah dan menentukan data siswa dalam kelas
2)   Berkewajiban mengumpulkan informasi tentang siswa
3)   Meningkatkan ektrakurikuler serta bakat dan minat siswa
4)   Mengisi dan menanda tangani rapor
5)   Membuat peta yang rawan mengenai siswa
Ø  Tugas Koordinasi Bimbingan dan Konseling (BK)
1)   Menyusun program bimbingan dan konseling
2)   Bekerja sama dengan wali kelas
3)   Mengevaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling
4)   Mencari kemajuan dan hambatan yang dialami oleh siswa untuk memecahkan masalahnya.
5)   Member penyuluhan tentang masa depan kepada siswa (struktur organisasi SMP Negeri 6 Dompu terlampir) lihat lampiran 4
7.   Keadaan guru dan siswa
Ø  Keadaan guru
Jumlah guru SMP Negeri 6 Dompu 28 orang GT/PNS berjumlah 21 (4 L dan 17 P), sedangkan GTT/guru bantu 7 orang (4L dan 3P) agar lebih jelas lihat lampiran 5.
Ø  Keadaan siswa
No
Kelas
Jenis Kelamin
Jumlah
L
P
1.
VII/A
19
16
35
2.
VII/B
18
16
34
Total
37
32
69
8.   Kurikulum
Kirikulum yang digunakan pada SMPN 6 Dompu adalah kurikulum nasional yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
1)      Pengelolaan Program Pengajaran
Ø  Proses pengajaran dimulai pada pukul 07.30 s/d 12.30 Witeng
Ø  Penyusunan Program
2)      Program Harian
Pada waktu mengajar, guru harus mempersiapkan rencana pembelajaran sebagai acuan proses belajar di kelas. Pembuatan satuan pelajaran ini merupakan kerja harian seorang guru.
3)      Program Mingguan
Program mingguan ini diharapkan melakukan tes formatif yang diberikan menurut keperluan atau sesuai dengan materi yang diajarkan
4)      Program Tengah Semester
Pada setiap tengah semester, guru harus membuat middle test sebagai evaluai materi yang telah diajarkan selama setengah semester.
5)      Program semester
Pada setiap akhir semester, guru harus membuat tes sumatif terhadap materi yang telah diajarkan pada satu semester. Di samping itu guru wajib membuat laporan dalam bentuk isian yaitu rapor siswa. (program semester terlampir) lihat lampiran 7
6)      Program Tahunan
Dalam program tahunan ini ada beberap hal yang perlu dibahas antara laian:
a.       Kenaikan Kelas
Pada akhir semester semua guru mengadakan rapat untuk membahas mengenai siswa-siswi yang akan naik kelas dan yang tidak naik kelas
b.      Pembagian Tugas
Setelah kelas, diadakan rapat guru yang membahas pembagian tugas tahun ajaran baru, rapat tersebut akan membahas mengenai:
1.      Pembagian tugas guru dalam proses pengajaran
2.      Pembagian tugas guru dalam proses bimbingan dan konseling
3.      Pembagian wali kelas
4.      Pembagian guru piket
5.      Pembagian tugas guru untuk membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.
6.      Evaluasi
Evaluasi tahunan bertujuan memperoleh gambaran tentang hal-hal yang diperlukan untuk program tahunan berikutnya dan untuk mengetahui hal-hal yang belum dilaksanakan. (program tahunan terlampir) lihat lampiran 8
9.   Gedung atau Sarana dan Prasarana
Pada umumnya keadaan gedung atau sarana dan prasarana SMP Negeri 6 Dompu cukup memadai dengan gedung terdiri dari:
No.
Ruang
Banyaknya
Ket.
1
Ruang Kepala Sekolah
1

2
Ruang Guru
1

3
Ruang perpustakaan
1

4
Ruang BP/BK
1

5
Ruang kelas
6

6
Ruang OSIS
1

7
Ruang Ganti
2

8
WC guru
4

9
WC Siswa
4


10.  Keuangan
v  Pengelolaan dana
Komite
Uang komite digunakan untuk biaya kegiatan guru/pegawai, peningkatan mutu, kegiatan berkaitan dengan KBM, peningkatan sarana pendidikan dan kegiatan komite
11.  Hubungan Kemasyarakatan (HUMAS)
Adapun langkah-langkah yang ditempuh pihak sekolah untuk mengadakan hubungan dengan kemasyarakatan antara lain:
1)      Mengadakan rapat komite dengan orang tua atau wali murid
2)      Koresponden dengan wali kelas mengenai keadaan siswa
3)      Terjun dalam kegiatan sosial kemasyarakatan
B.     Praktek Pengajaran
Program praktek mengajar merupakan kegiatan pokok dalam program praktek pengalaman lapangan (PPL).
Adapun kegiatan-kegiatan ini meliputi:
1.      Kurikulum yang ditetapkan
2.      Persiapan mengajar yang meliputi:
a.       Rencana pembelajaran (RP)
b.      Penguasaan materi
c.       Kondisi tubuh dan mental
d.      Alat bantu mengajar
e.       Pendekatan, metode dan teknik
3.      Belajar mengenal siswa meliputi:
a.       Memperhatikan dan mengenal siswa yang menonjol dalam kelas, prestasi belajar dan fisik, interaksi sosial maupun kondisi lainnya
b.      Mengadakan wawancara bebas tentang kegemaran, tugas rumah, kesulitan belajar dan lainya.
4.      Kegiatan Pengajaran
Program kegiatan pengajaran, kami terlaksana tepatnya pada tanggal 3 September sampai dengan tanggal 31 Oktober 2012 yang sebelumnya diadakan pembagian kelas yang dilakukan oleh guru pamong dan mahasiswa.
a.       Membuat satuan pelajaran (SP)
b.      Membuat rencana pelaksanaan pelajaran (RPP)
c.       Membuat lembar kerja siswa (LKS)
d.      Persiapan fisik dan mental siswa
Sedangkan rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam ruagan yaitu:
a.       Mengadakan absensi sebelum dan sesudah pelajaran
b.      Mengajar dan menyampikan materi
c.       Mengadakan evaluasi
Disamping itu dalam melaksanakan kegiatan tersebut, penyusun mendapat bimbingan dari guru pamong dan dosen pembimbing.
5.      Belajar mengenal Siswa
Untuk mengenal siswa satu persatu merupakan hal yang sulit dilakukan, tapi dalam hal ini untuk mengenal siswa dengan mudah dapat di tempuh dengan cara-cara sebagai berikut:
a.       Memperhatikan dan mengenal siswa yang menonjol dalam kelas, baik prestasi belajarnya maupun kedisiplinannya dalam mengikuti pelajaranya.
b.      Mengadakan wawancara bebas dengan siswa mengenai:
Ø  Kegemaran
Ø  Tugas rumah
Ø  Kesulitan-kesulitan di rumah dan di sekolah
Ø  Perhatian guru di sekolah atau orang tua
Ø  Membuat laporan studi kasus.


BAB III
PELAKSANAAN PPL

A.    Faktor Pendukung dan Penghambat
1.      Faktor Pendukung
Faktor pendukung merupakan faktor yang menunjang keberhasilan suatu kegiatan ekstensi. Faktor pendukung sangat penting bagi pelaksanaan PPL sendiri. Adapun faktor pendukung selama PPL di SMPN 6 Dompu adalah:
a.       Kesedian kepala sekolah untuk mempersilahkan SMPN 6 Dompu sebagai tempat pelaksanaan PPL
b.      Bimbingan guru pamong secara intensif
c.       Kerjasama yang baik antara siswa dengan pelaksana PPL
d.      Hubungan yang harmonis semua komponen sekolah dengan pelaksana PPL
e.       Bimbingan yang intensif dari dosen pembimbing
2.      Faktor penghambat
Faktor yang dapat menghambat keberhasilan suatu kegiatan pada saat pelaksanaan PPL di SMPN 6 Dompu. Pelaksana menemukan faktor penghambat antara lain:
a.       Pada saat guru mengajar, kelas belum dibersihkan
b.      Bel masuk sudah berbunyi, namun siswa masih ada yang berada di luar kelas bahkan ada yang belum datang pada saat pelajaran berlangsung
c.       Adanya perbedaan perilaku siswa ketika diadakan oleh guru praktek selama proses pengajaran
d.      Selama PPL tidk ada praktek di dalam labolatorium.
B.     Pemecahan
Agar dalam proses pengajaran tetap lancar, maka usaha-usaha yang perlu dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang timbul adalah sebagai berikut:
1.      Pemanfaatan waktu luang satu dua hari pada libur untuk membuat segala kelengkapan mengajar
2.      Mempelajari kembali mengenai cara dalam pembelajaran, baik pada guru pamong, maupun dalam buku-buku yang relevan dengan pengajaran
3.      Agar siswa tetap konsentrasi dan serius pada materi yang kita ajarkan, guru praktek harus bersikap tegas dan berwibawa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan balik dan arahan
4.      Materi tidak dihafal, hanya cukup dimengerti atau dibuat catatan kecil secara garis besar dan membagi waktu masing-masing untuk materi pelajaran.
5.      Diharapkan pada pemerintah untuk lebih memperhatikan dunia pendidikan dan juga pada pihak sekolah, agar sebisa mungkin untuk memperhatikan alat-alat dan bahan-bahan penunjang proses belajar.


BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari seluruh rangkaian Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang telah dilakukan, maka penyusun dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1.      Melalui kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa sebagai calon guru mendapat pengalaman yang penting bagi bekal untuk terjun di dunia pendidikan secara langsung
2.      Dengan pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa mwmpunyai kesempatan untuk menerapkan ilmunya yang masih teoritis yang di dapat dari bangku kuliah ke dalam bentuk praktek lapangan, sehingga mahasiswa sebagai calon guru mendapat pengetahuan dan pengalaman yang lebih dini terkait dunia pendidikan di sekolah secara khusus
3.      Seorang guru dituntut professional yaitu dengan cara berusaha untuk belajar dan meningkatkan diri dengan pengetahuan, disamping perlu ada persiapan fisik dan persiapan mental.
B.     Saran
Adapun saran-saran dari penyusun menyangkut kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), yang akan datang adalah:
1.      Pihak lembaga hendaknya menjalin hubungan yang baik dengan pihak sekolah tempat Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) sehingga terjalin hubungan yang saling membutuhkan
2.      Dosen pembimbing diharapkan betul-betul memberikan bimbingan dan arahan terhadap mahasiswa bimbinganya dengan cara aktif melakukan kunjungan pada sekolah tempat melakukan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)
3.      Diharapkan pada guru pamong atau dosen pembimbing agar lebih teliti menilai keaktifan peserta Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dan memberikan nilai yang obyektif sehingga tidak ada hal yang mubcul di kemudian hari, baik terhadap Mahasiswa peserta PPL maupun yang dapat merugikan pihak sekolah tempat pelaksanaan PPL
4.      Pemerintah dan pihak sekolah bekerja sama untuk melengkapi intrastruktur dan infrastruktur sekolah sebagai penunjang proses pengajaran.


DAFTAR LAMPIRAN

1.      Daftar hadir mahasiswa PPL SMP Negeri 6 Dompu
2.      Absen Harian (daftar hadir) kelas VII SMP Negeri 6 Dompu
3.      Struktur organisasi SMP Negeri 6 Dompu
4.      Visi dan Misi SMP Negeri 6 Dompu
5.      Denah sekolah SMP Negeri 6 Dompu
6.      Daftar keadaan Siswa
7.      Daftar keadaan guru
8.      Kalender Pendidikan SMP Negeri 6 Dompu
9.      Jadwal Pelajaran semester Ganjil SMP Negeri 6 Dompu
10.  Silabus dan dan lembar penilaian SMP Negeri 6 Dompu
11.  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas VII Semaster Ganjil SMP Negeri 6 Dompu
12.  Program Tahunan SMP Negeri 6 Dompu
13.  Program Semester SMP Negeri 6 Dompu